" Tiada yang mustahil "
Jika kita mendengar kalimat ini, saya
yakin saudara/i sudah sangat sering mendengar kalimat tsb. Entah itu dari para
pengkotbah atau dari saudara/i seiman. Banyak orang kristen telah mengalami dan
meyakini bahwa di dalam Tuhan Tiada yang mustahil. Dan saat inipun, anda dan
saya pastinya juga percaya bahwa Tiada yang mustahil bagi Tuhan.
Masihkah saudara/i ingat bahwa saya
pernah menyampaikan sebuah ilustrasi ttg seorang anak kecil yang suatu hari
sepulang sekolah, dia berada ditengah jalan , dan diarah berlawanan datang
segerombolan sapi yang menuju ke arah anak kecil tsb. Kemudian saking
ketakutannya anak tsb, dia jongkok dan berdoa
“ Dalam nama Tuhan Yesus berdoa,
terimakasih Tuhan atas makanan ini. Berkati.Amin. “
Dan apa yang terjadi selanjutnya, Sapi
sapi yang menuju ke arah anak tersebut tidak ada yang menabrak dan melukai anak
itu.
Jika kita pikir dengan logika kita, gk
masuk akal, doanya untuk makanan kog, tetapi Tuhan lindungi anak kecil tsb.
Sesuatu
yang mustahil bagi manusia, tetapi bagi Tuhan tiada yang Mustahil.
Tetapi kali ini, kita akan bersama sama
melihat dari sudut pandang yg lain, bukan dari ketidakmustahilannya Tuhan kita,
tetapi kita akan belajar Kenapa Tuhan berikan sesuatu yang mustahil bagi kita.
Matius
5:39
Mustahil gak ???
Ditampar pipi kanan, malah disuruh
kasih sekalian pipi kirinya. Ada kah dari antara kita yang sudah disakiti,
tetapi malah memberikan diri lagi untuk disakiti lebih lagi. Memang artian yang
sesungguhnya tidak sesempit ini, tetapi dari sini, kita bisa melihat bahwa ada
sesuatu yg mustahil untuk dilakukan. Secara
logika, perintah ini cukup sulit untuk dilakukan. Karena pada dasarnya, manusia
ketika didesak dan ditekan tentu akan mempertahankan diri dan ingin sekali
melawan untuk mempertahankan haknya. Ya gk ???. kalo di tonjok, pengennya ya
lgsng bales dengan tendangan.
Tetapi kenapa Tuhan berikan perintah
ini untuk kita ??? yang sudah tahu itu mustahil bagi kita, yang sudah jelas itu
sulit untuk dilakukan oleh kita ?.
Kita akan melihat sebuah contoh lagi,
didalam Lukas 8:22-25
Mari kita analisa kejadian ini :
-
Beberapa
murid Yesus dulunya adl nelayan.
-
Jika mereka
dulunya adl nelayan tentu sudah hal biasa jika menemui badai, ombak dan angin.
-
Lalu kenapa
murid-2 masih meminta pertolongan Yesus ? tentu
angin ribut yg tjd, sudah melebihi kekuatan mreka, angin ribut terjadi
sudah dalam batas kemampuan, sudah mustahil utk dihadapi.
-
Dan ketika
murid murid sudah dalam batas kemampuan mreka, barulah mreka datang kepada
Yesus dan meminta pertolongan. Dan anginpun diredakan oleh Yesus dgn cara yg
mustahil.
Yang ingin saya sampaikan disini
bukanlah cara Tuhan meredakan angin tsb, tetapi lebih kepda Kenapa Angin Ribut
ada dan kemustahilan itu hanya bisa dilakukan oleh Yesus ?
Jika kita renungkan kembali, Tuhan
sediakan hal-hal yang mustahil untuk manusia, supaya Kita datang kepada Tuhan.
Seandainya murid murid dengan pengalaman sbg nelayan, dan bisa menaklukan angin
ribut tsb, saya yakin Murid murid tidak akan datang kepada Yesus. Ttp ketika
mereka tidak berdaya, mereka sudah tidak mampu lg menghadapi, maka mreka ingat
bahwa ada Yesus.
Inilah kenapa Tuhan ciptakan dan
berikan kepada kita hal-hal yg mustahil. Supaya manusia sadar diri bahwa masih
ada kuasa diatas kita.
1
Korintus 2:5
Dalam
terjemahan lain dikatakan spt ini
“
Supaya kepercayaanmu kepada Kristus tidak berdasarkan kebijaksanaan manusia,
melainkan berdasarkan kuasa Allah.”
Supaya kita tidak berpegang pada
kemampuan manusia sendiri ttp juga kuasa Tuhan.
1
Korintus 2: 9
Apa yang tidak pernah kita lihat, apa
yg tidak pernah kita dengar, apa yg tidak pernah timbul di hati kita, itulah yg
disediakan Tuhan.
Jika saya simpulkan, hal tsb adalah
Kemustahilan itu sendiri. Yang secara manusia tidak bsa didapatkan ttp dengan
Tuhan bisa didapatkan. Inilah maksud Tuhan, kenapa Tuhan berikan SESUATU YANG
MUSTAHIL.
Jika kita boleh melihat fenomena yang
ada di sekitar kita, banyak orang menjadi semakin tidak percaya kepada Tuhan.
Banyak orang mulai lupa akan Tuhan.
Banyak orang meninggalkan ibadah, lupa
untuk berdoa, knp bisa tjd demikian ? itu dikarenakan mreka belum menemui
Batasnya.
Kita yang hadir di tempat ini, kenapa
percaya kepada Tuhan ? saya yakin bahwa kita sudah menemui batasan-batasan
tertentu di dalam kehidupan kita, sehingga kita datang dan butuh Tuhan. Kita
sudah menemui tiada mustahil ketika kita bersama dengan Tuhan.
2
korintus 12:9
Sekarang kita gk usah lihat yang jauh
jauh, tilik saja didalam pribadi kita.
Lebih mudah datang kepada Tuhan saat
bermasalah atau lebih mudah datang kepada Tuhan saat kondisi kita nyaman ?
Satu contoh , ketika kita sedang Sakit,
tentu kita akan sesegeramungkin berdoa kepada Tuhan untuk mengharapkan
kesembuhan. Tetapi jika kita bandingkan ketika kita sedang sehat wal’afiat,
belum tentu kita sesegera mungkin berdoa kepada Tuhan dan memohon kesehatan. Yang
ada pasti permohonan yang lain.
Dari sini kita sama sama diingatkan.
Keterbatasan kita, Ketidakmungkinan yang kita alami itulah yang mendekatkan
kita kepada Tuhan.
Jika kehidupan kita tidak pernah
menemui hal yang mustahil, hidup kita lurus lurus saja, tentu keberadaan Tuhan tidak
akan nampak, atau bahkan kita tidak perlu Tuhan.
Semasa kuliah, setiap mahasiswa punya
yang namanya Pembimbing Akademik, untuk kuliah selama 4 tahun. Jadi selama 4
tahun kuliah mahasiswa/murid boleh meminta bantuan dan saran dari pembimbingnya
masing-2. Dan setiap pergantian Semester para mahasiswa harus mendapat
tandatangan Pembimbingnya untuk bisa lanjut semester.
Dan seringkali para mahasiswa, termasuk
saya, jeleknya kami, hanya datang kepada Pembimbing pada saat butuh tanda
tangan pergantian semester saja, selebihnya itu gak ada. Sampai sampai para Pembimbing sering
melontarkan, “kwe iki tekone nek butuh tok, nek hari hari biasa kog yo ra teko”
Mari kita renungkan, manusia saja yang
hanya jadi pembimbing mahasiswa, menginginkan hubungan yang lebih dekat. Tidak hanya
datang saat membutuhkan saja. Tentu Tuhan kita juga demikian, Tuhan inginkan
hubungan yang lebih dekat dengan kita. Tetapi seringkali hanya dengan kebutuhan
saja kita mau datang, selebihnya tidak.
Saya yakin, sebenarnya Tuhan tidak mau
kita mengalami penderitaan yg membuat kita berseru dan mendekat kepadanya, tetapi
fakta yang terjadi,jika tidak menderita, jika tidak menemui keterbatasan, jika
tidak menemui hal hal yang mustahil, kita enggan untuk datang kepada Tuhan.
Hati Bapa terhadap anak-anaknya, tentu
inginkan anaknya baik baik saja, datang kerumah Bapa dengan keadaan baik, tanpa
keluh kesah, dan bisa berkumpul dengan sukacita.
Sisi lain dari tiada mustahilnya Tuhan
adalah Kenapa Tuhan menciptakan atau memberikan kepada kita hal-hal yang
mustahil dan itu cukup sulit untuk dihadapi oleh kemampuan seorang
manusia, satu hal yang saya percayai, Tuhan
ingin mengajarkan kepada kita bahwa Ada kuasa Dia yang lebih besar daripada
kemampuan seorang manusia. Tuhan ingin kita selalu mendekat dan mengakui
keberadaanya dalam Kehidupan manusia.
1
Korintus 10:13
“ Pencobaan-pencobaan yang kamu
alami ialah pencobaan biasa, yang tidak
melebihi kekuatan manusia “
Kalo kita lihat ayat ini, tentu kita
akan berpikir bahwa tak ada sesuatu yang tidak bisa kita hadapi, karena
permasalahan yang ada tidak melelbihi kekuatan kita.
Tapi kita juga harus ingat bahwa ada
ayat lain di dalam Filipi 4:13, yg
mengatakan :
“ Segala perkara dapat kutanggung di
dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku ”
Ini artinya kita akan mampu mengahadapi
segala ketidakmungkinan, segala kemustahilan, segala permasalahan yang itu
sangat berat bagi kapasitas kita sbg manusia, apabila kita ada di dalam Tuhan.